Contoh Karya Tulis Ilmiah Kebidanan - Karya Tulis di bidang kebidanan biasa melakukan penelitian terlebih dahulu terhadap apa yang mau di simpulkan nantinya terhadap karya tulis yang di buat nanti. Ini ada Contoh Karya Tulis Kebidanan:
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe
Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi
persalinan. Ketidak siapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu
faktor penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI).
Angka kematian ibu pada tahun 2005 di Indonesia adalah
262 per 1000.000 kelahiran hidup diperkirakan jumlah kelahiran hidup sebanyak 5
juta. Ini berarti setiap jam ada satu ibu yang meninggal karena proses
kelahiran dan persalinan. Dan angka kematian bayi pada tahun 2003 sebanyak 35
per 1.000 kelahiran hidup yang berarti bahwa setiap jam ada 18 bayi yang
meninggal.
Salah satu
daerah di Indonesia AKI pada tahun 2004 dari 307 per 100.000 kelahiran hidup
turun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2007, dan pada AKB yang
didapat dari 35 per 1000 kelahiran hidup menjadi 26,9 per kelahiran hidup di
tahun 2004 yang lalu.
Dampak yang ditimbulkan jika ibu tidak melakukan
persiapan persalinan:
1. Ibu
kesulitan menentukan tempat persalinan.
2. Ibu tidak
tahu berapa biaya yang harus disiapkan.
3. Ibu tidak
tahu bahan-bahan apa saja yang dipersiapkan untuk bayi.
4. Ibu tidak
tahu apa yang akan terjadi pada proses persalinan bila tidak mempersiapkan
persalinan.
5. Ibu tidak
bisa mengantisipasi resiko yang akan terjadi pada saat persalinan.
Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada saat
sekitar persalinan kira-kira 95% penyebab kematian ibu adalah komplikasi
obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan
departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
adalah mengupayakan agar :
1. Setiap
persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan.
2. Pelayanan
obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil.
Dengan persiapan persalinan yang direncanakan bersama
bidan, diharapkan dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat
persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang
sesuai serta tepat waktu ( Depkes. RI, 2002 ).
1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
karya tulis ini adalah: Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang persiapan
persalinan yang baik ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan umum dari karya tulis ini adalah untuk
menambah pengetahuan tentang persiapan yang baik.
1.4 Manfaat
1. Manfaat
Praktisi
Dapat memberikan masukan yang berarti bagi ibu hamil
dalam meningkatkan pengetahuan tentang persiapan persalinan khususnya melalui
presektif motifasi.
2. Manfaat
Teoritis
Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong
perkembangan ilmu pengetahuan kebidanan khususnya yang terkait dengan
pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan.
3. Manfaat bagi
diri sendiri
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu
kebidanan, serta sebagai penerapan ilmu yang didapat selama ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Landasan
Teori
1. Konsep Dasar
Pengetahuan
A. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang
sekadar menjawab pertanyaan (Notoatmodjo, 2005).
1) Tingkat
pengetahuan
a. Tahu (know).
Diartikan
sebagai mengingat sesuatu materi yang telah di pelajari sebelumnya atau
pengetahuan mengingat kembali terhadap apa yang telah diterima juga bisa
dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau si
ibu tentang apa yang telah di pelajari.Antara lain ibu bisa menyebutkan,
menguraikan, menyatakan bahwa persiapan persalinan sangat penting.
b. Memahami (Komprehesion).
Diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang di
ketahuinya seorang atau ibu yang telah paham dengan materi yang di berikan dia
harus menyebutkan contoh, menjelaskan, mengumpulkan tentang materi yang di
pelajari misalnya: menjelaskan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang
dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication).
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus dan metode,
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisa (Analisis).
Arti dari analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja seperti menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
e. Sintesis (Syintesis).
Sintesis
menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian kepada suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintesis itu adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau
rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi.
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ada misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan
anak yang kekurangan gizi.
B. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengetahuan.
a. Usia
Semakin
cukup usia si ibu tingkat kemampuan atau kematangan akan lebih mudah untuk
berpikir dan mudah menerima informasi tentang kehamilannya.
b. Tingkat
pendidikan
Semakin
tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang di perkenalkan.
c. Pengalaman
Merupakan
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan pengalaman dapat menuntun
seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar. Sehingga dari pengalaman yang benar diperlukan berfikir yang logis dan
kritis.
d. Intelegensi
Pada
prinsipnya mempengaruhi kemampuan seorang untuk menyesuaikan diri dan cara
pengambilan keputusan ibu-ibu atau masyarakat yang intelegensinya tinggi akan
banyak berpartisipasi lebih cepat dan tepat dalam mengambil keputusan di
banding dengan masyarakat yang intelegensinya rendah.
e. Sosial-Ekonomi
Mempengaruhi tingkah laku seseorang ibu atau masyarakat yang berasal dari sosial ekonomi tinggi di mungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya, tetapi bagi ibu-ibu atau masyarakat yang sosial ekonominya rendah akan tidak merasa takut untuk mengambil sikap atau tindakan.
f. Sosial Budaya
Dapat mempengaruhi proses pengetahuan khususnya dalam penyerapan nilai-nilai sosial, keagamaan untuk memperkuat super egonya.
g. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja akan mempunyai banyak informasi dan pengalaman. (Notoadmodjo, 2005)
h. Jenis Kelamin
Jenis kelamin berkaitan dengan perilaku, modal bahwa individu melaukan modal sesuai jenis kelaminnya. ( Notoatmodjo,2003)
2. Konsep dasar kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono Prawirohardjo 2002).Kehamilan dibagi dalam triwulan yaitu:
a. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan
b. Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada payudara (Sarwono prawihardjo 2006)
Menurut Sarwono Prawihardjo ilmu kebidana tahun 2006 perubahan yang terdapat pada wanita hamil adalah :
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.
b. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.
c. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat ekstogen mengalami perubahan pula adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan agak kebirubiruan.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum grivicitatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira 16 minggu.
e. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,estrigen dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu.Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan putih berwarna jernih disebut colostrum. Sedangkan kalau sudah partus colostum akan berubah warnanya agak kuning.
f. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi keplasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula,mamma dan alat lain yang memeng berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
g. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas dikarenakan usus-usustertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
h. Traktus Digestifus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea) akibat dari kadar hormon estrogen yang meningkat.
i. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kendung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar,sehingga sering timbul kencing.
j. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu: Pigmentasi disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat.
k. Metabolisme Dalam Kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi,dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya. BMR akan meninggkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir.
3. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina (Sarwono Prawiroharjo 2005). Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan tubuh didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan seindiri.
Persalian dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu manupun pada janin (Saifuddin, 2001).
b. Tahap-Tahap Menjelang Persalinan
Adapun tahap-tahap menjelang persalinan yaitu mulai kala I sampai dengan kala IV.
1. Kala I
Temukan yang menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada kala I yaitu:
· Kontraksi teratur yang progesif dengan peningkatan frekuensi dan durasi.
· Kecepatan pembukaan servik paling sedikit 1 cm (fase aktif).
· Servik tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
Pada kala I ini ibu merasa cemas dan takut karena sakit yang dihapainya.
2. Kala II
Penangan pada kala II yaitu:
· Memberi dukungan yang terus-menerus kepada ibu.
· Menjaga kebersihan diri pada ibu.
· Mengipasi dan massage untuk kenyamanan ibu.
· Memberi dukungan mental kepada ibu.
· Mengatur posisi ibu.
· Memberi cukup minum pada ibu.
3. Kala III
Manajemen aktif pada saat kala III meliputi ;
· Pemberian oksitosin dengan segera.
· Pengendalian tarikan pada tali pusat.
· Pemijatan uterus dengan segera setelah plasenta lahir.
Pada saat itu ibu merasa cemas dan bahagia karena telah dapat melahirkan anaknya, namun perur masih terasa mulas dan rasa nyeri pada vagina.
4. Kala IV
Dua jam pertama setelah persalinan adalah waktu yang kritis bagi ibu dan bayi, karean keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Pada saat ini ibu merasa cemas apakah ia sanggup untuk menyusui bayinya dengan baik.
4. Persiapan Persalinan
Persiapan persalinan atau rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Dan ini akan menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu (Depkes. RI,2002).
Dalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat mempercayakan dirinya pada bidan,dokter umum,dokter spesialis obstetri dan ginekologi,bahkan seorang dukun untuk pemeriksaan secara teratur,melakukan pengawasan hamil sekitar 12-14 kali sampai pada persalinan.Pertemuan konsultasi dan menyampaikan keluhan,menciptakan hubungan saling mengenal antara calon ibu dengan bidan atau dokter yang akan menolongnya. Kedatangannya sudah mencerminkan adanya “Informed consent” artinya telah menerima informasi dan dapat menyetujui bahwa bidan atau dokter itulah yang akan menolong persalinannya.Sederet persiapan biasanya sudah dilakukan menjelang kelahiran bayi. Mulai dari pemilihan tenaga penolong, risiko persalinan yang mungkin dihadapi, pemilihan tempat bersalin, hingga persiapan perlengkapan bayi.
Kebersihan diri dan aktivitas yang dapat dilakukan menjelang persalinan sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya: dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan.
Hal ini mengurangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.ibu boleh minum dan makan makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.
Hindari kepanikan dan ketakutan siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang didambakan.simpan tenaga anda untuk melahirkan,tenaga anda akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap.Dukungan dari orang-orang terdekat,perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.
Sejak awal kehamilan, pasangan suami-istri dianjurkan untuk merencanakan hal-hal yang berhubungan dengan persalinan untuk menganitsipasi berbagai kesulitan yang mungkin terjadi. Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan yaitu:
1. Membuat Rencana Persalinan
Meliputi:
a. Menentukan tempat persalinan yaitu:
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah bidan. Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah bidan. Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan.
b. Memilih tenaga kesehatan yang terlatih
c. Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut?
d. Bagaimana transportasi ke tempat persalinan tersebut?
e. Siapa yang akan menemani saat persalinan?
f. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut?
g. Siapa yang akan menjaga keluarga jika ibu tidak ada?
2. Membuat Rencana Pembuatan Keputusan Jika Terjadi Kegawatdaruratan
Pada Saat Pembuat Keputusan Utama Tidak Ada Meliputi:
a. Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga?
b. Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan?
3. Mempersiapkan Sistem Transportasi Jika Terjadi Kegawatdaruratan meliputi:
a. Dimana ibu akan bersalin (desa, fasilitas kesehatan, RS)?
b. Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan?
c. Kefasilitas kesehatan mana ibu tersebut harus dirujuk?
d. Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi kegawatdaruratan?
e. Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial ?
4. Membuat Rencana / Pola Menabung
Untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan.
5. Mempersiapkan Barang - Barang yang Diperlukan untuk Persalinan
a. Contohnya: peralatan bayi, pembalut wanita, kain, sprai yang disimpan untuk persiapan persalinan ( Depkes. RI, 2000).
e. Sosial-Ekonomi
Mempengaruhi tingkah laku seseorang ibu atau masyarakat yang berasal dari sosial ekonomi tinggi di mungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya, tetapi bagi ibu-ibu atau masyarakat yang sosial ekonominya rendah akan tidak merasa takut untuk mengambil sikap atau tindakan.
f. Sosial Budaya
Dapat mempengaruhi proses pengetahuan khususnya dalam penyerapan nilai-nilai sosial, keagamaan untuk memperkuat super egonya.
g. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja akan mempunyai banyak informasi dan pengalaman. (Notoadmodjo, 2005)
h. Jenis Kelamin
Jenis kelamin berkaitan dengan perilaku, modal bahwa individu melaukan modal sesuai jenis kelaminnya. ( Notoatmodjo,2003)
2. Konsep dasar kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono Prawirohardjo 2002).Kehamilan dibagi dalam triwulan yaitu:
a. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan
b. Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada payudara (Sarwono prawihardjo 2006)
Menurut Sarwono Prawihardjo ilmu kebidana tahun 2006 perubahan yang terdapat pada wanita hamil adalah :
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.
b. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.
c. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat ekstogen mengalami perubahan pula adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan agak kebirubiruan.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum grivicitatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira 16 minggu.
e. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,estrigen dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu.Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan putih berwarna jernih disebut colostrum. Sedangkan kalau sudah partus colostum akan berubah warnanya agak kuning.
f. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi keplasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula,mamma dan alat lain yang memeng berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
g. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas dikarenakan usus-usustertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
h. Traktus Digestifus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea) akibat dari kadar hormon estrogen yang meningkat.
i. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kendung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar,sehingga sering timbul kencing.
j. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu: Pigmentasi disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat.
k. Metabolisme Dalam Kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi,dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya. BMR akan meninggkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir.
3. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina (Sarwono Prawiroharjo 2005). Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan tubuh didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan seindiri.
Persalian dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu manupun pada janin (Saifuddin, 2001).
b. Tahap-Tahap Menjelang Persalinan
Adapun tahap-tahap menjelang persalinan yaitu mulai kala I sampai dengan kala IV.
1. Kala I
Temukan yang menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada kala I yaitu:
· Kontraksi teratur yang progesif dengan peningkatan frekuensi dan durasi.
· Kecepatan pembukaan servik paling sedikit 1 cm (fase aktif).
· Servik tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
Pada kala I ini ibu merasa cemas dan takut karena sakit yang dihapainya.
2. Kala II
Penangan pada kala II yaitu:
· Memberi dukungan yang terus-menerus kepada ibu.
· Menjaga kebersihan diri pada ibu.
· Mengipasi dan massage untuk kenyamanan ibu.
· Memberi dukungan mental kepada ibu.
· Mengatur posisi ibu.
· Memberi cukup minum pada ibu.
3. Kala III
Manajemen aktif pada saat kala III meliputi ;
· Pemberian oksitosin dengan segera.
· Pengendalian tarikan pada tali pusat.
· Pemijatan uterus dengan segera setelah plasenta lahir.
Pada saat itu ibu merasa cemas dan bahagia karena telah dapat melahirkan anaknya, namun perur masih terasa mulas dan rasa nyeri pada vagina.
4. Kala IV
Dua jam pertama setelah persalinan adalah waktu yang kritis bagi ibu dan bayi, karean keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Pada saat ini ibu merasa cemas apakah ia sanggup untuk menyusui bayinya dengan baik.
4. Persiapan Persalinan
Persiapan persalinan atau rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Dan ini akan menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu (Depkes. RI,2002).
Dalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat mempercayakan dirinya pada bidan,dokter umum,dokter spesialis obstetri dan ginekologi,bahkan seorang dukun untuk pemeriksaan secara teratur,melakukan pengawasan hamil sekitar 12-14 kali sampai pada persalinan.Pertemuan konsultasi dan menyampaikan keluhan,menciptakan hubungan saling mengenal antara calon ibu dengan bidan atau dokter yang akan menolongnya. Kedatangannya sudah mencerminkan adanya “Informed consent” artinya telah menerima informasi dan dapat menyetujui bahwa bidan atau dokter itulah yang akan menolong persalinannya.Sederet persiapan biasanya sudah dilakukan menjelang kelahiran bayi. Mulai dari pemilihan tenaga penolong, risiko persalinan yang mungkin dihadapi, pemilihan tempat bersalin, hingga persiapan perlengkapan bayi.
Kebersihan diri dan aktivitas yang dapat dilakukan menjelang persalinan sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya: dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan.
Hal ini mengurangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.ibu boleh minum dan makan makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.
Hindari kepanikan dan ketakutan siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang didambakan.simpan tenaga anda untuk melahirkan,tenaga anda akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap.Dukungan dari orang-orang terdekat,perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.
Sejak awal kehamilan, pasangan suami-istri dianjurkan untuk merencanakan hal-hal yang berhubungan dengan persalinan untuk menganitsipasi berbagai kesulitan yang mungkin terjadi. Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan yaitu:
1. Membuat Rencana Persalinan
Meliputi:
a. Menentukan tempat persalinan yaitu:
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah bidan. Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah bidan. Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan.
b. Memilih tenaga kesehatan yang terlatih
c. Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut?
d. Bagaimana transportasi ke tempat persalinan tersebut?
e. Siapa yang akan menemani saat persalinan?
f. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut?
g. Siapa yang akan menjaga keluarga jika ibu tidak ada?
2. Membuat Rencana Pembuatan Keputusan Jika Terjadi Kegawatdaruratan
Pada Saat Pembuat Keputusan Utama Tidak Ada Meliputi:
a. Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga?
b. Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan?
3. Mempersiapkan Sistem Transportasi Jika Terjadi Kegawatdaruratan meliputi:
a. Dimana ibu akan bersalin (desa, fasilitas kesehatan, RS)?
b. Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan?
c. Kefasilitas kesehatan mana ibu tersebut harus dirujuk?
d. Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi kegawatdaruratan?
e. Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial ?
4. Membuat Rencana / Pola Menabung
Untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan.
5. Mempersiapkan Barang - Barang yang Diperlukan untuk Persalinan
a. Contohnya: peralatan bayi, pembalut wanita, kain, sprai yang disimpan untuk persiapan persalinan ( Depkes. RI, 2000).
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan tubuh didorong keluar melalui jalan
lahir.
Banyak ibu hamil yang tidak mengetahui tentang
persalinan, kebanyakan ibu hamil takut menghadapi persalinan. Dengan persiapan
persalinan yang direncanakan bersama bidan, diharapkan dapat menurunkan
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan
dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
3.2 Saran
Saran disini
dapat dijadikan sebagai suatu masukan yang membangun yaitu:
- Bagi
Para Bidan
Diharapkan
pada tenaga kesehatan untuk selalu memberikan informasi,melakukan
tabulin,mengkoordinasikan transportasi ambulan desa,mengikutsertakan keluarga
dalam persalinan.
- Bagi
Instansi Kesehatan
Dapat
memperkaya konsep atau teori perkembangan ilmu pengetahuan kebinan khususnya
tentang persiapan persalinan.
- Bagi
Masyarakat
Masyarakat
di harapkan mempunyai pengetahuan lebih tentang persiapan persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Kesehatan RI (1999), Standart Pelayanan Kebidanan.
Departemen
Kesehatan RI (2002), Standart Pelayanan Kebidanan.
Budiarto,Eko.(2001). Biostastika Untuk Kedokteran
Dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta : EGC
Notoatmdjo,
S, (2003). Ilmu kesehatan masyarakat. Rinica Cipta. Jakarta.
Saifudin, 2001. Pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta
Suyanto dan umi salamah, (2009). Riset kebidanan
Metodelogi san Aplikasi. Mitra Cendika Jogjakarta
0 Response to "Contoh Karya Tulis Ilmiah Kebidanan Terbaru"
Post a Comment